3 CARA MEMBUAT KEMASAN UNTUK MEMENUHI STANDAR EKSPOR

Pengusaha Indonesia, tahukah Anda? Kegiatan pengiriman produk ke luar negeri bisa gagal hanya karena kemasan tidak memenuhi standar ekspor. Banyak eksportir pemula yang mengalami kerugian karena produk ekspornya rusak ketika pengiriman. Tentu hal ini tidak ingin dialami oleh Anda, bukan? Oleh karena itu, penting untuk Anda mencari tahu cara membuat kemasan untuk memenuhi standar ekspor.

Kemasan yang baik itu seperti apa? Jelas kemasan yang baik adalah yang memiliki fungsi, tidak sebatas fungsi estetis saja. Terutama untuk ekspor, kemasan yang baik adalah yang mampu mendukung proses ekspor itu sendiri. Mulai dari petunjuk informasi produk, keamanan pengiriman, hingga mampu menarik perhatian orang-orang untuk membeli produk kita.

Maka dari itu, sebelum melakukan ekspor sebaiknya Anda mencari tahu cara membuat kemasan untuk produk ekspor. Sebelumnya Anda juga perlu mengetahui tentang peranan kemasan itu sendiri.

  • Kemasan Sebagai Alat Pemasaran

Kemasan juga memiliki peranan untuk pemasaran. Terutama untuk produk-produk yang dikonsumsi langsung oleh masyarakat. Seperti Makanan ringan dan lain sebagainya. Banyak faktor pendukung untuk membantu kemasan sebagai alat marketing yang cukup kuat untuk menarik pembeli. Tetapi yang perlu diingat adalah persiapan membuat kemasan harus berstandar ekspor, karena akan berbeda perlakuannya dengan kebutuhan bisnis domestik.

  • Kemasan Sebagai Pelindung Produk

Kemasan sebagai alat pemasaran, lebih dari kemasan yang aman dan nyaman. Kemasan tersebut juga harus memiliki sifat unik, agar mudah dikenali dan meninggalkan kesan mendalam bagi konsumen. Tenyata unik dan eye catching saja tidaklah cukup. Kemasan juga harus berperan sebagai pelindung produk yang syarat akan fungsi dan hemat ruang. Hal ini diperlukan untuk kebutuhan ekspedisi nanti.

Anda pasti akan menggunakan jasa ekspedisi untuk mengirim produk ke luar negeri. Sebelum melakukan pengiriman, Anda dapat menanyakan cara pengemasan untuk ekspor yang dianjurkan oleh jasa ekspedisi terkait terhadap barang Anda. Setiap jasa ekspedisi dapat memiliki standar dan prosedur berbeda untuk barang yang sama. Karena cara pengemasan setiap barang perlu dipertimbangkan agar barang yang dikirim untuk ekspor terjaga kesegaran, keutuhan, dan keamanannya.

  • Kemasan Sebagai Pendukung Ekspor

Banyak hal yang perlu diperhatikan terkait kemasan sebagai pendukung ekspor. Karena standar kemasan ekspor dari regulasi masing-masing negara tujuan berbeda-beda. Oleh karena itu, perlu diperhatikan juga target pasar dan jenis barang tentunya membutuhkan perlakuan berbeda dalam pengemasan produk ekspor. Misalnya, tanaman dengan hewan, ikan dengan buah-buahan, hingga barang yang sama tapi dengan material berbeda.

Sebelum mempersiapkan kemasan standar ekspor, Anda wajib mengetahui bahan baku yang sesuai dengan produk. Ada lima sektor bahan baku, diantaranya kertas dan karton, plastik kaku, plastik fleksibel, kemasan logam, dan kemasan gelas atau kaca. Berdasarkan lima sektor tersebut ada sebanyak 40% kemasan yang dipergunakan di Indonesia merupakan kemasan kertas dan karton, 34% kemasan plastik, 14% kemasan logam, dan 11 %  kemasan gelas. Namun, bahan baku kemasan ini biasanya disesuaikan dengan produk Anda.

Bahan baku kemasan di atas adalah mayoritas digunakan oleh pelaku usaha. Namun Anda juga bisa mencoba dengan inovasi kemasan daur ulang. Ada beberapa manfaat yang bisa didapat dengan penggunaan kemasan daur ulang. Pertama, produk Anda akan dikenal sebagai produk ramah lingkungan. Kedua, kemasan daur ulang cenderung memiliki harga lebih ekonomis. Ketiga, biasanya produk akan terkesan unik, karena tekstur bahan daur ulang cenderung berbeda dari bahan lain pada umumnya.

Seperti kita ketahui, kemasan yang memiliki standar ekspor akan meningkatkan daya saing. Hal ini pula yang terus didorong oleh pemerintah melalui program industri hulu ke hilir, dan menurunkan tarif bea masuk bahan baku kemasan untuk yang belum bisa diproduksi dalam negeri. Meskipun, industri kemasan di Indonesia yang terus berkembang karena adanya pertumbuhan industri makanan dan minuman sebagai tumpuan perkembangan bisnis kemasan.

Industri kemasan juga didukung oleh tren pasar global yang terus meningkat memberikan dampak positif ke banyak lini bisnis. Pertumbuhan industri kemasan ini tidak hanya fokus untuk memenuhi pasar ekspor, tapi juga untuk memenuhi kebutuhan industri dalam negeri. Secara tidak langsung, para pelaku usaha di bidang kemasan telah membantu peningkatan ekspor Indonesia.

Terlepas dari pemaparan tentang industri kemasan di Indonesia, perlu diperhatikan adalah peluang yang begitu besar ketika kemasan standar ekspor itu bisa kita penuhi. Berikut adalah tiga cara awal yang bisa dilakukan untuk memiliki kemasan standar ekspor untuk produk Anda.

  • Pilih Design Sesuai Identitas Produk

Design kemasan biasanya akan membawa identitas produk Anda. Oleh karena itu, design harus dipilih dengan tepat sehingga konsumen akan mengenali produk Anda hanya dengan melihat kemasan. Design kemasan juga harus mampumenarik daya tarik calon konsumen.

  • Pilih Warna Cerah & Font Tulisan Terbaca

Warna cerah biasanya menjadi salah satu pilihan tepat karena terkesan mencolok dan berbeda jika diletakkan bersamaan dengan produk lain di rak maupun etalase toko. Selain itu, pilihlah font tulisan yang mudah terbaca oleh konsumen.

  • Perkuat Informasi Legalitas dari Lembaga Pemerintahan

Produk Anda akan lebih dinilai berkualitas jika mencatumkan legalitas dari lembaga pemerintahan yang memang berwenang dengan produk-produk yang Anda produksi. Biasanya hal ini juga diatur dalam regulasi di negara tujuan ekspor.

Cara pemilihan kemasan standar ekspor di atas bisa Anda lakukan sebelum terjun ke ranah perdagangan global. Dengan mengikuti langkah tersebut, Anda akan terhindar dari kecemasan yang menghentikan Anda dari Berani Ekspor! Semoga berhasil, Pengusaha Indonesia!